Rabu, 20 Juni 2012

Model Pengajaran Langsung


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Pengajaran identik dengan pendidikan. Proses pengajaran adalah proses pendidikan. Setiap kegiatan pengajaran adalah untuk mencapai tujuan pendidikan. Pengajaran adalah suatu proses aktivitas mengajar dan belajar, di dalamnya terdapat dua subjek yang saling terlibat, yaitu guru dan peserta didik. Banyak ditemukan tafsiran tentang pengajaran. Pada kenyataannya, pandangan tentang istilah pengajaran terus menerus berkembang dan mengalami kemajuan. Model pembelajaran yang menggunakan pendekatan mengajar yang dapat membantu siswa mempelajari keterampilan dasar dan memperoleh pengetahuan langkah demi langkah adalah model pengajaran langsung (direct intruction).
Salah satu karakteristik dari suatu model pembelajaran adalah adanya sintaks/tahapan pembelajaran. Selain harus memperhatikan sintaks, guru yang akan menggunakan pengajaran langsung juga harus memperhatikan variabel-variabel lingkungan lain, yaitu fokus akademik, arahan dan kontrol guru, harapan yang tinggi untuk kemajuan siswa, waktu dan dampak dari pembelajaran.

1.2  Rumusan masalah
1.      Bagaimanakah model pengajaran langsung (Direct Instruction)?
2.      Apa saja karakteristik model pengajaran langsung (Direct Instruction)?
3.      Apa saja kelebihan dan kelemahan model pengajaran langsung (Direct Instruction)?
1.3  Tujuan
1.      Untuk  mengetahui dan memahami model pengjaran langsung (Direct Instruction).
2.      Untuk  mengetahui dan memahami kelebihan dan kelemahan model pengajaran langsung (Direct Instruction).



BAB II
PEMBAHASAN
2.1  Model Pengajaran Langsung (Direct Instruction)
a.      Pengertian
Model pembelajaran yang menggunakan pendekatan mengajar yang dapat membantu siswa mempelajari keterampilan dasar dan memperoleh pengetahuan langkah demi langkah adalah model pengajaran langsung (direct intruction). Menurut Arend, Sebuah model pengajaran yang bertujuan untuk membantu siswa mempelajari keterampilan dasar dan pengetahuan yang dapat diajarkan langkah-demi-langkah. Untuk tujuan tersebut, model yang digunakan dinamakan model pengajaran langsung.
Model pengajaran langsung (direct instruction) dilandasi oleh teori belajar perilaku yang berpandangan bahwa belajar bergantung pada pengalaman termasuk pemberian umpan balik. Satu penerapan teori perilaku dalam belajar adalah pemberian penguatan. Umpan balik kepada siswa dalam pembelajaran merupakan penguatan yang merupakan penerapan teori perilaku tersebut.
Arends (1997) menyatakan model pengajaran langsung secara khusus dirancang untuk mempromosikan belajar siswa dengan pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif yang terstruktur dengan baik dan dapat diajarkan secara langkah-demi-langkah. Lebih lanjut Arends (2001) menyatakan pengajaran langsung adalah model berpusat pada guru yang memiliki lima langkah: menetapkan tujuan, penjelasan dan/atau demonstrasi, panduan praktek, umpan balik, dan perluasan praktek. Pelajaran dalam pengajaran langsung memerlukan perencanaan yang hati-hati oleh guru dan lingkungan belajar yang menyenangkan dan berorientasi tugas.
Model pengajaran langsung memberikan kesempatan siswa belajar dengan mengamati secara selektif, mengingat dan menirukan apa yang dimodelkan gurunya. Oleh karena itu hal penting yang harus diperhatikan dalam menerapkan model pengajaran langsung adalah menghindari menyampaikan pengetahuan yang terlalu kompleks. Di samping itu, model pengajaran langsung mengutamakan pendekatan deklaratif dengan titik berat pada proses belajar konsep dan keterampilan motorik, sehingga menciptakan suasana pembelajaran yang lebih terstruktur.
Guru yang menggunakan model pengajaran langsung tersebut bertanggung jawab dalam mengidentifikasi tujuan pembelajaran,   struktur materi, dan keterampilan dasar yang akan diajarkan. Kemudian menyampaikan pengetahuan kepada siswa, memberikan pemodelan/demonstrasi, memberikan kesempatan pada siswa untuk berlatih menerapkan konsep/keterampilan yang telah dipelajari, dan memberikan umpan balik.

b.      Karakteristik
Salah satu karakteristik dari suatu model pembelajaran adalah adanya sintaks/tahapan pembelajaran. Selain harus memperhatikan sintaks, guru yang akan menggunakan pengajaran langsung juga harus memperhatikan variabel-variabel lingkungan lain, yaitu fokus akademik, arahan dan kontrol guru, harapan yang tinggi untuk kemajuan siswa, waktu dan dampak dari pembelajaran.
Fokus akademik merupakan prioritas pemilihan tugas-tugas yang harus dilakukan siswa selama pembelajaran, aktivitas akademik harus ditekankan. Pengarahan dan kontrol guru terjadi ketika memilih tugas-tugas siswa dan melaksanakan pembelajaran, menentukan kelompok, berperan sebagai sumber belajar selama pembelajaran dan meminimalkan kegiatan non akademik. Kegiatan pembelajaran diarahkan pada pencapaian tujuan sehingga guru memiliki harapan yang tinggi terhadap tugas-tugas yang harus dilaksanakan oleh siswa.
Sintaks model pengajaran langsung memiliki 5 tahapan, sebagai berikut:
Ø  Fase 1 : Fase Orientas
Ø  Fase 2 : Fase Presentasi/Demonstrasi
Ø  Fase 3 : Fase Latihan Terstruktur
Ø  Fase 4 : Fase Latihan Terbimbing
Ø  Fase 5 : Fase Latihan Mandiri

c.       Kelebihan, Kelemahan, Ciri Ciri Dan Model Penilaian Pengajaran Langsung

Secara umum setiap model pembelajaran mempunyai kelebihan-kelebihan yang membuat model pembelajaran tersebut lebih baik digunakan dibanding dengan model pembelajaran yang lainnya. Tetapi selain mempunyai kelebihan-kelebihan pada setiap model pembelajaran juga ditemukan keterbatasan-keterbatasan yang merupakan kelemahannya.
1.      Model pengajaran langsung mempunyai beberapa kelebihan sebagai berikut:
a)      Dalam model pengajaran langsung, guru mengendalikan isi materi dan urutan informasi yang diterima oleh siswa sehingga dapat mempertahankan fokus mengenai apa yang harus dicapai oleh siswa.
b)      Merupakan cara yang paling efektif untuk mengajarkan konsep dan keterampilan-keterampilan kepada siswa yang berprestasi rendah sekalipun.
c)      Model ini dapat digunakan untuk membangun model pembelajaran dalam bidang studi tertentu. Guru dapat menunjukan bagaimana suatu permasalahan dapat didekati, bagaimana informasi dianalisis, bagaimana suatu pengetahuan dihasilkan.
d)     Model pengajaran langsung menekankan kegiatan mendengarkan (melalui ceramah) dan kegiatan mengamati (melalui demonstrasi), sehingga membantu siswa yang cocok belajar dengan cara-cara ini.
e)      Model pengajaran langsung dapat memberikan tantangan untuk mempertimbangkan kesenjangan antara teori dan fakta.
f)       Model pengajaran langsung dapat diterapkan secara efektif dalam kelas besar maupun kelas yang kecil.
g)      Siswa dapat mengetahui tujuan-tujuan pembelajaran dengan jelas.
h)      Waktu untuk berbagi kegiatan pembelajaran dapat dikontrol dengan ketat.
i)        Dalam model ini terdapat penekanan pada pencapaian akademik.
j)        Kinerja siswa dapat dipantau secara cermat.
k)      Umpan balik bagi siswa berorientasi akademik.
l)        Model pengajaran langsung dapat digunakan untuk menekankan butir-butir penting atau kesulitan-kesulitan yang mungkin dihadapi siswa.
m)    Model pengajaran langsung dapat menjadi cara yang efektif untuk mengajarkan informasi dan pengetahuan faktual dan terstruktur.
2.      Model pengajaran langsung mempunyai beberapa kelemahan sebagai berikut:
a)      Karena dalam model ini berpusat pada guru, maka kesuksesan pembelajaran bergantung pada guru. Jika guru kurang dalam persiapan, pengetahuan, kepercayaan diri, antusiasme maka siswa dapat menjadi bosan, teralihkan perhatiannya, dan pembelajaran akan terhambat.
b)      Model pengajaran langsung sangat bergantung pada cara komunikasi guru. Jika guru tidak dapat berkomunikasi dengan baik maka akan menjadikan pembelajaran menjadi kurang baik pula.
c)      Jika materi yang disampaikan bersifat kompleks, rinci atau abstrak, model pembelajaran langsung tidak dapat memberikan kesempatan pada siswa untuk cukup memproses dan memahami informasi yang disampaikan.
d)     Jika terlalu sering menggunakan modelpengajaran langsung akan membuat beranggapan bahwa guru akan memberitahu siswa semua informasi yang perlu diketahui. Hal ini akan menghilangkan rasa tanggung jawab mengenai pembelajan siswa itu sendiri.
e)      Demonstrasi sangat bergantung pada keterampilan pengamatan siswa. Kenyataannya, banyak siswa bukanlah pengamat yang baik sehingga sering melewatkan hal-hal penting yang seharusnya diketahui.
3.      Ciri-ciri Pengajaran Langsung :
1.      Adanya tujuan pembelajaran dan prosedur penilaian hasil belajar.
2.      Sintaks atau pola keseluruhan dan alur kegiatan pembelajaran.
3.      Sistem pengelolaan dan lingkungan belajar yang mendukung berlangsung dan berhasilnya pengajaran
4. Penilaian Pada Model Pengajaran Langsung
5 prinsip dasar dalam merancang system penilaian :
a)      sesuai dengan tujuan pengajaran
b)      mencakup semua tugas pengajaran
c)      menggunakan soal tes yang sesuai
d)     buatlah soal yang valid dan sereliabel  mungkin
e)      manfaatkan hasil tes untuk memperbaiki proses belajar mengajar berikutnya.

d.      Lingkungan Belajar dan Sistem Pengelolaan Model Pengajaran Langsung
Pengajaran langsung memerlukan perencanaan dan pelaksanaan yang sangat hati-hati di pihak guru agar efektif, pengajaran langsung mensyaratkan tiap detail keterampilan atau isi didefinisikan secara seksama dan demonstrasi serta jadwal pelatihan direncanakan dan dilaksanakan secara seksama (Kardi dan Nur, 2000: 8).
Menurut Kardi dan Nur (2000: 8-9), meskipun tujuan pembelajaran dapat direncanakan bersama oleh guru dan siswa, model ini terutama berpusat pada guru. Sistem pengelolaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru harus menjamin terjadinya keterlibatan siswa terutama melalui memperhatikan, mendengarkan, dan resitasi (tanya jawab) yang terencana. Ini tidak berarti bahwa pembelajaran bersifat otoriter, dingin dan tanpa humor. Ini berarti bahwa lingkungan berorientasi pada tugas dan memberi harapan tinggi agar siswa mencapai hasil belajar dengan baik.
e.       Strategi Pengajaran Langsung
Keterampilan, baik kognitif maupun fisik, dan juga informasi yang lain, merupakan landasan untuk pembangunan hasil belajar yang lebih kompleks. Sebelum siswa dapat memperoleh dan memproses sejumlah besar informasi, mereka harus menguasai strategi belajar seperti membuat catatan, merangkum isi bacaan. Sebelum siswa dapat berpikir secara kritis, mereka perlu menguasai keterampilan dasar yang berkaitan dengan logika, membuat infrensi dari data, dan mengenal ketidakobjektifan dari presentasi. Sebelum siswa dapat menulis suatu paragraf mereka harus menguasai pengkonstruksian kalimat dasar, penggunaan kata-kata dengan benar, dan disiplin diri dalam tugas penulisan.
Salah satu perbedaan yang mencolok antara orang yang baru mempelajari sesuatu atau pemula dengan pakar ialah bahwa para pakar telah benar-benar menguasai keterampilan-keterampilan dasar, sehingga mereka dapat menerapkannya dengan presisi dan tanpa difikirkan lagi, walau dalam situasi baru dan penuh tekanan atau beban.
Pembahasan materi tentang metode pengajaran langsung menfokuskan pada pendekatan mengajar yang dapat membantu siswa mempelajari keterampilan dasar dan memperoleh informasi yang dapat diajarkan selangkah demi selangkah. Pendekatan mengajar ini desebut Model Pengajaran Langsung (MPL). Istilah lain yang juga dipergunakan ialah Pengajaran Aktif (Good & Grows, 1985), Mastery Teaching (Hunter, 1982), dan Explicit Instruction (Rosenshine &Stevens, 1986). Meskipun tidak sinonim, kuliah/ceramah, dan resitasi berhubungan erat dengan model pengajaran langsung itu.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Model pembelajaran yang menggunakan pendekatan mengajar yang dapat membantu siswa mempelajari keterampilan dasar dan memperoleh pengetahuan langkah demi langkah adalah model pengajaran langsung (direct intruction). Menurut Arend, Sebuah model pengajaran yang bertujuan untuk membantu siswa mempelajari keterampilan dasar dan pengetahuan yang dapat diajarkan langkah-demi-langkah.
Salah satu karakteristik dari suatu model pembelajaran adalah adanya sintaks/tahapan pembelajaran. Selain harus memperhatikan sintaks, guru yang akan menggunakan pengajaran langsung juga harus memperhatikan variabel-variabel lingkungan lain, yaitu fokus akademik, arahan dan kontrol guru, harapan yang tinggi untuk kemajuan siswa, waktu dan dampak dari pembelajaran.Fokus akademik merupakan prioritas pemilihan tugas-tugas yang harus dilakukan siswa selama pembelajaran, aktivitas akademik harus ditekankan.
Sintaks model pengajaran langsung memiliki 5 tahapan, sebagai berikut:
Ø  Fase 1 : Fase Orientas
Ø  Fase 2 : Fase Presentasi/Demonstrasi
Ø  Fase 3 : Fase Latihan Terstruktur
Ø  Fase 4 : Fase Latihan Terbimbing
Ø  Fase 5 : Fase Latihan Mandiri
prinsip dasar dalam merancang system penilaian :
1.      sesuai dengan tujuan pengajaran
2.      mencakup semua tugas pengajaran
3.      menggunakan soal tes yang sesuai
4.      buatlah soal yang valid dan sereliabel  mungkin
5.      manfaatkan hasil tes untuk memperbaiki proses belajar mengajar berikutnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar