BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengajaran
identik dengan pendidikan. Proses pengajaran adalah proses pendidikan. Setiap
kegiatan pengajaran adalah untuk mencapai tujuan pendidikan. Pengajaran adalah
suatu proses aktivitas mengajar dan belajar, di dalamnya terdapat dua subjek
yang saling terlibat, yaitu guru dan peserta didik. Banyak ditemukan tafsiran
tentang pengajaran. Pada kenyataannya, pandangan tentang istilah pengajaran
terus menerus berkembang dan mengalami kemajuan. Model pembelajaran yang menggunakan
pendekatan mengajar yang dapat membantu siswa mempelajari keterampilan dasar
dan memperoleh pengetahuan langkah demi langkah adalah model pengajaran
langsung (direct intruction).
Salah satu karakteristik dari suatu
model pembelajaran adalah adanya sintaks/tahapan pembelajaran. Selain harus
memperhatikan sintaks, guru yang akan menggunakan pengajaran langsung juga
harus memperhatikan variabel-variabel lingkungan lain, yaitu fokus akademik,
arahan dan kontrol guru, harapan yang tinggi untuk kemajuan siswa, waktu dan
dampak dari pembelajaran.
1.2 Rumusan
masalah
1. Bagaimanakah
model pengajaran langsung (Direct Instruction)?
2. Apa saja
karakteristik model pengajaran langsung (Direct Instruction)?
3. Apa saja
kelebihan dan kelemahan model pengajaran langsung (Direct Instruction)?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami model pengjaran
langsung (Direct Instruction).
2. Untuk mengetahui dan memahami kelebihan
dan kelemahan model pengajaran langsung (Direct Instruction).
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Model Pengajaran Langsung (Direct Instruction)
a.
Pengertian
Model pembelajaran yang menggunakan
pendekatan mengajar yang dapat membantu siswa mempelajari keterampilan dasar
dan memperoleh pengetahuan langkah demi langkah adalah model pengajaran
langsung (direct intruction). Menurut Arend, Sebuah model pengajaran
yang bertujuan untuk membantu siswa mempelajari keterampilan dasar dan
pengetahuan yang dapat diajarkan langkah-demi-langkah. Untuk tujuan tersebut,
model yang digunakan dinamakan model pengajaran langsung.
Model
pengajaran langsung (direct instruction) dilandasi oleh teori belajar
perilaku yang berpandangan bahwa belajar bergantung pada pengalaman termasuk
pemberian umpan balik. Satu penerapan teori perilaku dalam belajar adalah
pemberian penguatan. Umpan balik kepada siswa dalam pembelajaran merupakan
penguatan yang merupakan penerapan teori perilaku tersebut.
Arends
(1997) menyatakan model pengajaran langsung secara khusus dirancang untuk
mempromosikan belajar siswa dengan pengetahuan prosedural dan pengetahuan
deklaratif yang terstruktur dengan baik dan dapat diajarkan secara
langkah-demi-langkah. Lebih lanjut Arends (2001) menyatakan pengajaran langsung
adalah model berpusat pada guru yang memiliki lima langkah: menetapkan tujuan,
penjelasan dan/atau demonstrasi, panduan praktek, umpan balik, dan perluasan
praktek. Pelajaran dalam pengajaran langsung memerlukan perencanaan yang
hati-hati oleh guru dan lingkungan belajar yang menyenangkan dan berorientasi
tugas.
Model
pengajaran langsung memberikan kesempatan siswa belajar dengan mengamati secara
selektif, mengingat dan menirukan apa yang dimodelkan gurunya. Oleh karena itu
hal penting yang harus diperhatikan dalam menerapkan model pengajaran langsung
adalah menghindari menyampaikan pengetahuan yang terlalu kompleks. Di
samping itu, model pengajaran langsung mengutamakan pendekatan deklaratif
dengan titik berat pada proses belajar konsep dan keterampilan motorik,
sehingga menciptakan suasana pembelajaran yang lebih terstruktur.
Guru yang
menggunakan model pengajaran langsung tersebut bertanggung jawab dalam
mengidentifikasi tujuan pembelajaran, struktur materi, dan
keterampilan dasar yang akan diajarkan. Kemudian menyampaikan pengetahuan
kepada siswa, memberikan pemodelan/demonstrasi, memberikan kesempatan pada
siswa untuk berlatih menerapkan konsep/keterampilan yang telah dipelajari, dan
memberikan umpan balik.
b.
Karakteristik
Salah satu karakteristik dari suatu
model pembelajaran adalah adanya sintaks/tahapan pembelajaran. Selain harus memperhatikan
sintaks, guru yang akan menggunakan pengajaran langsung juga harus
memperhatikan variabel-variabel lingkungan lain, yaitu fokus akademik, arahan
dan kontrol guru, harapan yang tinggi untuk kemajuan siswa, waktu dan dampak
dari pembelajaran.
Fokus akademik merupakan prioritas
pemilihan tugas-tugas yang harus dilakukan siswa selama pembelajaran, aktivitas
akademik harus ditekankan. Pengarahan dan kontrol guru terjadi ketika memilih
tugas-tugas siswa dan melaksanakan pembelajaran, menentukan kelompok, berperan
sebagai sumber belajar selama pembelajaran dan meminimalkan kegiatan non
akademik. Kegiatan pembelajaran diarahkan pada pencapaian tujuan sehingga guru
memiliki harapan yang tinggi terhadap tugas-tugas yang harus dilaksanakan oleh
siswa.
Sintaks model pengajaran langsung
memiliki 5 tahapan, sebagai berikut:
Ø Fase 1 :
Fase Orientas
Ø Fase 2 :
Fase Presentasi/Demonstrasi
Ø Fase 3 :
Fase Latihan Terstruktur
Ø Fase 4 :
Fase Latihan Terbimbing
Ø Fase 5 :
Fase Latihan Mandiri
c.
Kelebihan, Kelemahan,
Ciri Ciri Dan Model Penilaian Pengajaran Langsung
Secara umum setiap model
pembelajaran mempunyai kelebihan-kelebihan yang membuat model pembelajaran
tersebut lebih baik digunakan dibanding dengan model pembelajaran yang lainnya.
Tetapi selain mempunyai kelebihan-kelebihan pada setiap model pembelajaran juga
ditemukan keterbatasan-keterbatasan yang merupakan kelemahannya.
1.
Model pengajaran langsung mempunyai
beberapa kelebihan sebagai berikut:
a)
Dalam model pengajaran langsung,
guru mengendalikan isi materi dan urutan informasi yang diterima oleh siswa
sehingga dapat mempertahankan fokus mengenai apa yang harus dicapai oleh siswa.
b)
Merupakan cara yang paling efektif
untuk mengajarkan konsep dan keterampilan-keterampilan kepada siswa yang
berprestasi rendah sekalipun.
c)
Model ini dapat digunakan untuk
membangun model pembelajaran dalam bidang studi tertentu. Guru dapat menunjukan
bagaimana suatu permasalahan dapat didekati, bagaimana informasi dianalisis,
bagaimana suatu pengetahuan dihasilkan.
d)
Model pengajaran langsung menekankan
kegiatan mendengarkan (melalui ceramah) dan kegiatan mengamati (melalui
demonstrasi), sehingga membantu siswa yang cocok belajar dengan cara-cara ini.
e)
Model pengajaran langsung dapat
memberikan tantangan untuk mempertimbangkan kesenjangan antara teori dan fakta.
f)
Model pengajaran langsung dapat
diterapkan secara efektif dalam kelas besar maupun kelas yang kecil.
g)
Siswa dapat mengetahui tujuan-tujuan
pembelajaran dengan jelas.
h)
Waktu untuk berbagi kegiatan
pembelajaran dapat dikontrol dengan ketat.
i)
Dalam model ini terdapat penekanan
pada pencapaian akademik.
j)
Kinerja siswa dapat dipantau secara
cermat.
k)
Umpan balik bagi siswa berorientasi
akademik.
l)
Model pengajaran langsung dapat
digunakan untuk menekankan butir-butir penting atau kesulitan-kesulitan yang
mungkin dihadapi siswa.
m)
Model pengajaran langsung dapat
menjadi cara yang efektif untuk mengajarkan informasi dan pengetahuan faktual
dan terstruktur.
2.
Model pengajaran langsung mempunyai
beberapa kelemahan sebagai berikut:
a)
Karena dalam model ini berpusat pada
guru, maka kesuksesan pembelajaran bergantung pada guru. Jika guru kurang dalam
persiapan, pengetahuan, kepercayaan diri, antusiasme maka siswa dapat menjadi
bosan, teralihkan perhatiannya, dan pembelajaran akan terhambat.
b)
Model pengajaran langsung sangat
bergantung pada cara komunikasi guru. Jika guru tidak dapat berkomunikasi
dengan baik maka akan menjadikan pembelajaran menjadi kurang baik pula.
c)
Jika materi yang disampaikan
bersifat kompleks, rinci atau abstrak, model pembelajaran langsung tidak dapat
memberikan kesempatan pada siswa untuk cukup memproses dan memahami informasi
yang disampaikan.
d)
Jika terlalu sering menggunakan
modelpengajaran langsung akan membuat beranggapan bahwa guru akan memberitahu
siswa semua informasi yang perlu diketahui. Hal ini akan menghilangkan rasa
tanggung jawab mengenai pembelajan siswa itu sendiri.
e)
Demonstrasi sangat bergantung pada
keterampilan pengamatan siswa. Kenyataannya, banyak siswa bukanlah pengamat
yang baik sehingga sering melewatkan hal-hal penting yang seharusnya diketahui.
3.
Ciri-ciri Pengajaran Langsung :
1. Adanya
tujuan pembelajaran dan prosedur penilaian hasil belajar.
2.
Sintaks atau pola keseluruhan dan
alur kegiatan pembelajaran.
3.
Sistem pengelolaan dan lingkungan
belajar yang mendukung berlangsung dan berhasilnya pengajaran
4. Penilaian Pada Model Pengajaran
Langsung
5 prinsip dasar dalam merancang
system penilaian :
a) sesuai
dengan tujuan pengajaran
b) mencakup
semua tugas pengajaran
c) menggunakan
soal tes yang sesuai
d) buatlah soal
yang valid dan sereliabel mungkin
e) manfaatkan
hasil tes untuk memperbaiki proses belajar mengajar berikutnya.
d.
Lingkungan
Belajar dan Sistem Pengelolaan Model Pengajaran Langsung
Pengajaran
langsung memerlukan perencanaan dan pelaksanaan yang sangat hati-hati di pihak
guru agar efektif, pengajaran langsung mensyaratkan tiap detail keterampilan
atau isi didefinisikan secara seksama dan demonstrasi serta jadwal pelatihan
direncanakan dan dilaksanakan secara seksama (Kardi dan Nur, 2000: 8).
Menurut Kardi
dan Nur (2000: 8-9), meskipun tujuan pembelajaran dapat direncanakan bersama
oleh guru dan siswa, model ini terutama berpusat pada guru. Sistem pengelolaan
pembelajaran yang dilakukan oleh guru harus menjamin terjadinya keterlibatan
siswa terutama melalui memperhatikan, mendengarkan, dan resitasi (tanya jawab)
yang terencana. Ini tidak berarti bahwa pembelajaran bersifat otoriter, dingin
dan tanpa humor. Ini berarti bahwa lingkungan berorientasi pada tugas dan
memberi harapan tinggi agar siswa mencapai hasil belajar dengan baik.
e.
Strategi
Pengajaran Langsung
Keterampilan,
baik kognitif maupun fisik, dan juga informasi yang lain, merupakan landasan
untuk pembangunan hasil belajar yang lebih kompleks. Sebelum siswa dapat
memperoleh dan memproses sejumlah besar informasi, mereka harus menguasai
strategi belajar seperti membuat catatan, merangkum isi bacaan. Sebelum siswa
dapat berpikir secara kritis, mereka perlu menguasai keterampilan dasar yang
berkaitan dengan logika, membuat infrensi dari data, dan mengenal
ketidakobjektifan dari presentasi. Sebelum siswa dapat menulis suatu paragraf
mereka harus menguasai pengkonstruksian kalimat dasar, penggunaan kata-kata
dengan benar, dan disiplin diri dalam tugas penulisan.
Salah satu
perbedaan yang mencolok antara orang yang baru mempelajari sesuatu atau pemula
dengan pakar ialah bahwa para pakar telah benar-benar menguasai
keterampilan-keterampilan dasar, sehingga mereka dapat menerapkannya dengan
presisi dan tanpa difikirkan lagi, walau dalam situasi baru dan penuh tekanan
atau beban.
Pembahasan materi tentang metode pengajaran langsung menfokuskan pada pendekatan mengajar yang dapat membantu siswa mempelajari keterampilan dasar dan memperoleh informasi yang dapat diajarkan selangkah demi selangkah. Pendekatan mengajar ini desebut Model Pengajaran Langsung (MPL). Istilah lain yang juga dipergunakan ialah Pengajaran Aktif (Good & Grows, 1985), Mastery Teaching (Hunter, 1982), dan Explicit Instruction (Rosenshine &Stevens, 1986). Meskipun tidak sinonim, kuliah/ceramah, dan resitasi berhubungan erat dengan model pengajaran langsung itu.
Pembahasan materi tentang metode pengajaran langsung menfokuskan pada pendekatan mengajar yang dapat membantu siswa mempelajari keterampilan dasar dan memperoleh informasi yang dapat diajarkan selangkah demi selangkah. Pendekatan mengajar ini desebut Model Pengajaran Langsung (MPL). Istilah lain yang juga dipergunakan ialah Pengajaran Aktif (Good & Grows, 1985), Mastery Teaching (Hunter, 1982), dan Explicit Instruction (Rosenshine &Stevens, 1986). Meskipun tidak sinonim, kuliah/ceramah, dan resitasi berhubungan erat dengan model pengajaran langsung itu.
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Model pembelajaran yang menggunakan
pendekatan mengajar yang dapat membantu siswa mempelajari keterampilan dasar
dan memperoleh pengetahuan langkah demi langkah adalah model pengajaran
langsung (direct intruction). Menurut Arend, Sebuah model pengajaran
yang bertujuan untuk membantu siswa mempelajari keterampilan dasar dan
pengetahuan yang dapat diajarkan langkah-demi-langkah.
Salah satu karakteristik dari suatu
model pembelajaran adalah adanya sintaks/tahapan pembelajaran. Selain harus
memperhatikan sintaks, guru yang akan menggunakan pengajaran langsung juga
harus memperhatikan variabel-variabel lingkungan lain, yaitu fokus akademik,
arahan dan kontrol guru, harapan yang tinggi untuk kemajuan siswa, waktu dan
dampak dari pembelajaran.Fokus akademik merupakan prioritas pemilihan
tugas-tugas yang harus dilakukan siswa selama pembelajaran, aktivitas akademik
harus ditekankan.
Sintaks model pengajaran langsung
memiliki 5 tahapan, sebagai berikut:
Ø Fase 1 :
Fase Orientas
Ø Fase 2 :
Fase Presentasi/Demonstrasi
Ø Fase 3 :
Fase Latihan Terstruktur
Ø Fase 4 :
Fase Latihan Terbimbing
Ø Fase 5 :
Fase Latihan Mandiri
prinsip dasar dalam merancang system
penilaian :
1. sesuai
dengan tujuan pengajaran
2. mencakup
semua tugas pengajaran
3. menggunakan
soal tes yang sesuai
4. buatlah soal
yang valid dan sereliabel mungkin
5. manfaatkan
hasil tes untuk memperbaiki proses belajar mengajar berikutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar